Senin, 05 Mei 2014

makalah



KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt, berkat limpahan rahmat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul  “Pertumbuhan dan Perkembangan” ini.
Makalah ini kami susun selain untuk melengkapi salah satu tugas mata kuliah, juga bertujuan untuk memberi pengetahuan tentang pertumbuhan dan perkembangan.
Demikian makalah ini kami susun, tak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada Dosen Pembimbing serta teman-teman yang membantu dalam penyelesaian makalah ini.  Makalah ini sebagai karya manusia yang  jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu masukan berupa kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan  dari pembaca untuk pembenahan penulisan selanjutnya.



Sinjai, 12 Maret 2014


                                                                        Kelompok V








DAFTAR ISI
Halaman Judul .......................................................................................... ....    i
Kata Pengantar...............................................................................................     ii        
Daftar Isi.........................................................................................................     iii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................     1
A.    Latar Belakang.....................................................................................     1
B.     Rumusan Masalah.................................................................................     1                 
C.    Tujuan Penulisan...................................................................................     2  
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................     3
A.    Definisi pertumbuhan dan perkembangan............................................     3
B.     Aspek yang Mempengaruhi Pertumbuhan............................................     8  
C.     Hukum-hukum Pertumbuhan...............................................................    10
BAB III PENUTUP.......................................................................................    14
A.    Kesimpulan...........................................................................................    14
B.     Saran ....................................................................................................    14
Daftar Pustaka................................................................................................    15









BAB I
PENDAHULUAN

A.  LATAR BELAKANG
Pertumbuhan dan perkembangan ini sudah mulai sejak bertemunya sel telur dengan sperma dalam kandungan sang ibu, kemudian lahir sampai dewasa.
Istilah pertumbuhan dan perkembangan, meskipun saling melengkapi, sebenarnya mempunyai arti dan makna yang agak berlainan. Pertumbuhan mengandung arti adanya perubahan dalam ukuran atau fungsi-fungsi mental, sedangkan perkembangan mengandung makna pemunculan hal yang baru. Pada peristiwa pertumbuhan akan tampak adanya sifat-sifat yang baru, yang berbeda dari sebelumnya. Misalnya pohon mangga yang semula kecil menjadi besar adalah peristiwa pertumbuhan, anak ayam kecil menjadi besar adalah perisiwa pertumbuhan tetapi perubahan dari telur menjadi anak ayam adalah peristiwa perkembangan. Peristiwa pembuahan sel telur dengan sperma dalam kandungan ibu sampai menjadi anak adalah peristiwa perkembangan.
Dalam proses perkembangan rohani terjadi perubahan yang terus menerus, tetapi perkembangan itu tetap merupakan suatu kesatuan. Diantara masa masa perkembangan adalah masa bayi, masa kanak-kanak,masa sekolah,masa remaja ( pubertas dan adolesen ),  dan masa dewasa ini. Suatu hal yang menggembirakan adalah adanya ahli psikologi yang mengemukakan tentang masa sebelum lahir. Hal ini sangat bermanfaat walaupun pokok bahasanya masih terbatas pada bidang kesehatan dan pendidikan. Dengan memperhatikan perkembangan sebelum, berguna untuk mengarahkan perkembangan pada masa bayi mendatang.

B.  Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis dapat merumuskan beberapa masalah sebagai berikut :
1.    Bagaimana definisi pertumbuhan dan perkembangan ?
2.    Jelaskan aspek-aspek yang mempengaruhi pertumbuhan ?
3.    Sebutkan hukum-hukum pertumbuhan ?

C.  Tujuan
Adapun tujuan dan manfaat penulisan dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1.    Sebagai pemenuhan tugas mata kuliah Psikologi Pendidikan
2.    Menambah pengetahuan tentang definisi atau pengertian mengenai  pertumbuhan dan perkembangan itu.
3.    Menambah pengetahuan tentang prosesnya pertumbuhan dan perkembangan tersebut.




















BAB II
PEMBAHASAN

A.  Definisi Pertumbuhan dan Perkembangan
1.    Pertumbuhan
Pertumbuhan diartikan perubahan kuantitatif pada material sesuatu sebagai akibat dari pengaruh lingkungan. Perubahan kuantitatif dapat berupa pembesaran atau pertambahan dari tidak ada menjadi ada, dari sedikit menjadi banyak, dari sempit menjadi luas dan sebagainya. Pertumbuhan pribadi sebagai perubahan kuantitatif pada material pribadi sebagai akibat dari adanya pengaruh lingkungan material seperti sel, kromoson, butir darah, rambut lemak, dan tulang tidak dapat dikatakan berkembang melainkan tumbuh. Begitu juga material pribadi, seperti kesan, keinginan, ide, pengetahuan, nilai, selama tidak dihubungkan dengan fungsinya tidak dapat dikatakan berkembang melainkan mengalami pertumbuhan. Pertumbuhan dinyatakan dalam bentuk perubahan yang terjadi pada bagian-bagian material, tetapi pertumbuhan itu sendiri mempunyai fisik kesatuan dan keumuman, dalam hal ini suatu organisme.[1]
Pertumbuhan (Growth) sebenarnya merupakan sebuah istilah yang lazim digunakan dalam biologi, sehingga pengertiannya lebih bersifat biologis. C.P.   Chaplin (2002), mengartikan pertumbuhan sebagai suatu pertambahan atau kenaikan dalam ukuran dari bagian-bagian tubuh atau dari organisme sebagai sebagai suatu keseluruhan.
Menurut A. E. Sinolungan (1997), pertumbuhan menunjuk pada perubahan kuantitafif. Yaitu yang dapat dihitung atau diukur, seperti panjang atau berat tubuh. Sedangkan Ahmad Thonthowi (1993), mengartikan pertumbuhan sebagai perubahan jazad yang meningkat dalam ukuran (size) sebagai akibat dari adanya perbanyakan (multiplication) sel-sel.[2]
Pertumbuhan mengandung arti adanya perubahan dalam ukuran atau fungsi-fungsi mental, dalam peristiwa pertumbuhan akan tampak adanya penambahan jumlah atau ukuran dari hal-hal yang telah ada.[3]
Dari beberapa pengertian diatas dapat dipahami bahwa istilah pertumbuhan dalam konteks perkembangan merujuk perubahan.perubahan yang kuantitaif, yaitu peningkatan dalam ukuran dan struktur, seperti pertumbuhan badan, pertumbuhan kaki, kepala, jantung, paru-paru, dan sebagainya. Dengan demikian, tidak tepat jika kita misalnya mengatakan pertumbuhan ingatan, pertumbuhan berfikir, pertumbuhan kecerdasan, dan sebagainya. Demikian juga tidak tepat jika dikatakan pertumbuhan kemampuan berjalan, pertumbuhan menulis, pertumbuhan penginderaan, dan sebagainya. Pertumbuhan fisik bersifat meningkat, dan kemudian mengalami kemunduran sejalan dengan bertambahnya usia. Ini berarti bahwa pertumbuhan fisik ada puncaknya.[4]
2.    Perkembangan
Perkembangan merupakan suatu perubahan, dan perubahan ini tidak bersifat kuantitaif, melainkan kualitatif. Perkembangan tidak ditekankan pada segi materi, melainkan pada fungsi fungsioanal. Perubahan suatu fungsi adalah disebabkan oleh adanya proses pertumbuhan materi yang memungkinkan adanya fungsi itu, dan dismping itu disebabkan oleh perubahan tingkah laku hasil belajar. Dengan demikian, kita boleh merumuskan pengertian perkembangan pribadi sebagai perubahan kualitatif dari setiap fungsi kepribadian akibat dari pertumbuhan dan belajar.[5]
Menurut Redi Akbar Hawadi (2001), “Perkembangan secara luas menunjuk pada keseluruhan proses perubahan dari potensi yang dimiliki individu dan tampil dalam kualitas kemampuan, sifat dan ciri-ciri yang baru. Didalam istilah perkembangan juga tercakup konsep usia, yang diawali dari saat pembuahan dan berakhir kematian”.
Menurut E.J. Monks, dkk., (2001), pengertian perkembangan menunjuk pada “suatu proses kearah yang lebih sempurna dan tidak begitu saja dapat diulang kembali. Perkembangan menunjuk pada perubahan yang bersifat tetap dan tidak dapat diputar kembali”
Perkembangan menghasilkan bentuk-bentuk dan ciri-ciri kemampuan baru yang barlangsung dari tahap aktivitas yang sederhana ketahap yang lebih tinggi. Perkembangan itu bergerak secara berangsur-angsur tetapi pasti, melalui suatu bentuk/tahap ketahap berikutnya, yang kian hari kian bertambah maju.[6]
Dalam arti lain bahwa perkembangan itu adalah suatu perubahan, perubahan kearah yang lebih maju dan lebih dewasa. Secara teknis, perubahan tersebut biasanya disebut proses.[7]
Ciri perkembangan menunjukkan gejala yang secara relatif teratur, sehingga terjadinya pola perkembangan sistematik. Atas dasar hal tersebut, para ahli merumuskan dalam bentuk prinsip-prinsip perkembangan. Beberapa prinsip perkembangan antara lain :
a.    Perkembangan merupakan fungsi jasmaniah dan kejiwan yang berlangsung dalam proses satu kesatuan yang menyeluruh (integrated).
b.    Setiap individu mempunyai kecepatan perkembangan.
c.    Perkembangan seseorang, baik secara keseluruhan maupun setiap aspek tidak konstan melainkan berirama.
d.   proses perkembangan berlangsung secara berkesinambungan.
e.    Antara aspek perkembangan yang satu dengan aspek yang lain saling berkaitan atau berkolerasi secara signifan.
f.     Perkembangan dipengaruhi oleh Hereditas dan  lingkungan.[8]

B.  Aspek Yang Mempengaruhi Pertumbuhan
Pertumbuhan yang menyangkut perubahan materil dan struktur fisiologis, sangat dipengaruhi oleh aspek-aspek tertentu yang mana aspek-aspek itu sendiri saling berhubunga. Adapun aspek aspek yang mempengaruhi pertumbuhan meliputi :
1.    Anak sebagai keseluruhan
Anak sebagai keseluruhan tumbuh oleh kondisi daninteraksi dari setiap aspek kepribadian yang ia miliki.intelek anak berhubungan dengan kesehatan jasmania, kesehatan jasmanianya sangat dipengaruhi oleh emosiemosinya, sedangkan emosi emosinya dipengaruhi oleh keberhasilannya di sekolah, kesehatan jasmanianya, dan kapitas mentalnya. Pertumbuhan anak, baik fisik, intelektual, maupun sosial sangat ditentukan oleh latar belakang keluarganya, latar belakang pribadinya dan aktivitas sehari harinya.
2.    Umur mental anak mempengaruhi pertumbuhannya.
Umur mental anak mempengaruhi kapasitas mentalnya. Kapasitas mental anak menentukan prestasi belajarnya. Penelitian tentang hubungan antara prestasi belajar dengan pertumbuhan anak pada umumnya telah dilakukan. Hasil penelitian menentukan adanya hubungan yang erat antar prestasi belajar dan pertumbuhan atau tingkat kematangan anak.
3.    Permasalahan tingkah laku sering berhubungan dengan pola pola pertumbuhan.
Kita harus menyadari, bahwa pertumbuhan sendiri menimbulkan situasi situasi tertentu yang menimbulkan problem-problem tingkah laku. Anak-anak yang pertumbuhannya cepat, lambat, atau tidak teratur sering menimbulkan problem-problem pengajaran. Anak memiliki energi yang diperoleh dari makanan dan gizi. Energi anak digunakan untuk :
a.    Aktivitas-aktivitas
b.    Pertumbuhan
Tatkala energi banyak digunakan untuk pertumbuhan, maka aktivitas anak menjadi berkurang. Tatkala energi banyak di gunakan untuk aktifitas, makapertumbuhan anak menjadi lambat dan bahkan seolah-olah istirahat.[9]
4.    Penyesuaian pribadi dan sosial mencerminkan di namika pertumbuhan
Peristiwa-peristiwa yang terjadi pada anak akibat pertumbuhan dan setelah dihadapkan dengan tantangan kultural masyarakat terutama harapan-harapan orang tua, guru-guru dan teman-teman sebayanya, tercermin didalam penyesuian sosialnya. Anak yang tidak menunjukkan  kelainan-kelainan  menonjol dalam pergaulan sosialnya, itu dapat berarti,bahwa pertumbuhan anak itu normal. Pertumbuhan luar biasa yang dialami oleh anak dapat menyebabkan kelainan atau kesulitan dalam menyesuaikan diri dalam pergaulan.[10]

C.  Hukum-Hukum Pertumbuhan
1.    Pertumbuhan adalah kuantitafif serta kualitatif
Pertumbuhan mencakup dua aspek perubahan yaitu perubahan kuantitatif dan perubahan kualitatif. Perubahan kuantitaif mencakup “division” dan perbanyakan kromoson sel-sel, penambahan jumlah seperti gigi, rambut, pembesaran materil jasmania. Hal yang demikian, kejadiannya dapat kita sebut sebagai “tumbuh”. Disamping itu, ada perubahan kualitatif yang mencakup penyempurnaan struktur fisiologis, dan penyiapan fungsi-fungsi pada setiap bagian tubuh, dan sebagainya. Kejadian semacam itu dapat kita sebut “bertumbuh”.
Mengenai hal ”tumbuh” sudah jelas konteksnya yaitu materil jasmaniah, sedangkan hal “bertumbuh´disamping menyangkut aspek jasmani ( struktur dan fungsi ), juga dapat dihubungkan dengan aspek rohania ( bertambahnya kesan, ide, dan pengetahuan sebagai akibat dari belajar ).
Antara tumbuh dan bertumbuh terdapat perbedaan peristiwa, namu keduanya terjadi secara sambung-menyambung dan saling menunjang. Dengan demikian, dalam pertumbuhan terjadi dua proses yang hampir berbarengan, yaitu proses pertumbuhan sendiri dan proses pematangan.pertumbuhan dapat diamati misalnya dengan adanya pertambahan besar tubuh, sedangkan pematangan ditandai dengan adanya perubahan dalam struktur tubuh beserta fungsi-fungsinya. Perubahan struktur dan fungsi-fugsi jasmani dapat disebut orang sebagai perkembangan jasmani. Disnilah batas u jasmaniaa, yaitu dalam hal struktur dan fungsi.[11]
Perubahan struktur fisiologis dapat menyebabkan adanya perubahan emosional. Perubahan emosional ini menumbuhkan perangai pribadi manusia. Deferensiasi struktur dan akumulasi pengalaman menghasilkan reaksi-reaksi emosional yang lebih kompleks. Perubahan fungsi-fugsi fisiologis seperti otak dan sistem saraf menghasilkan pertumbuhan kapasitas intelektul dan kecakapan untuk melakukan sesuatu.inilah kenyataan pertumbuhan kualitatif dari manusia yang prosesnya kearah kematangan.
2.    Pertumbuhan merupakan suatu proses yang berkesinambingan dan teratur
Pertumbuahan merupakan proses yang berkesinambungan, mulai dari keadaan sederhana sampai pada keadaan kompleks. Kesinambungan pertumbuhan ini pada manusia dapat kita renungkan, tidak berkecakapan secara berangsur-angsur dapat menjadi orag yang kuat, berdiri sendiri dan berkecakapan dalam menghadapi ujian hidup. Hal ini, disebabkan karena manusia tumbuh terus melalui urutan-urutan yang teratur didalam organismenya. Manusia mulai hidup dalam keadaan tak berdaya, bergerak-gerak dalam kandungan. Struktur tubuh semakin sempurna, tubuh semakin besar. Waktu dilahirkan, bayi dalam keadaan lemah, hanya dapat berbaring dan bergerak-gerak. Lama-kelamaan bayi dapat memiringkan badan melengkuk, merayap, dan seterusnya. Kita tidak dapat menjumpai seorang anak yang bisa berjalan sebelum ia dapat merangkap dan belajar berdiri. Ini semua menunjukkan, bahwa pertumbuhan merupakan suatu proses yang berkesinambungan dan teratur. Tentu saja pertumbuhan perlu dibantu dengan kegiatan latihan atau belajar. [12]
3.    Tempo pertumbuhan adalah tidak sama
Urutan atau sequence pertumbuhan tidak bergerak dalam waktu yang konstan. Disamping itu, indikator-indikator kematangan tidak muncul dalam saat-saat yang teratur. Ada saat-saat dimana pertumbuhan berlangsung cepat, dan ada pula saat-saat dimana pertumbuhan berlangsung lambat. Selama masa bayi dan pra sekolah, anak mengalami pertumbuhan pesat. Dan  indikator-indikator kematangan muncul silih berganti secara cepat. Pada masa sesudah pra sekolah hingga pada usia sekolah pertumbuhan anak menjadi lambat. Ini tidak berarti bahwa perubahan-perubahan penting tidak berlangsung. Pada masa remaja, pertumbuhan anak berlangsung secara pesat menuju tingkat kedewasaan jasmani.
4.    Taraf perkembanagn berbagai aspek pertumbuhan adalah berbeda beda.
Tidak semua aspek pertumbuhan seperti fungsi jasmani, bahasa dan kapasitas intelektual berkembang dengan taraf  yang sama dalam waktu yang sama. Sebagai contoh, orang tua serig hawatir yang berhubung anaknya yang berumur satu tahun dapat menyebutkan tiga anatu sampai tujuh kata, tetapi pada umur tiga atau empat bulan berikutnya jarang sekali menyebutkan kata-kata baru, bahkan beberapa kata yang pernah dikuasai menjadi terlupakan. Perkembangan bahasa anak tidak sama cepat dengan perkembangan fungsi jasmani. Pada suatu ketika perkembangan bahasa anak mengalami kelambatan akibat adanya perkembangan pesatpada fungsi-fungsi jasmaninya. Perkembangan pesat pada fungsi-fungsi jasmani memerlukan banyak energi, akibatnya energi untuk perkembangan bahasa menjadi berkurang.
5.    Kecepatan serta pola pertumbuhan dapat dimodifikasikan oleh kondisi-kondisi didalam dan diluar badan.
Kondisi-kondisi lingkungan internal seperti gizi, aktifitas, istirahat, dan tekanan kejiwaan, kesehatan jsamani, dan sebagainya snagat menentukan kecepatan pertumbuhan serta keterlibatan potensi-potensi pertumbuhan per individu.
Lingkungan dimana individu hidup yang jelek dan kurang bersih akan mengganggukesehatan, lingkungan sosial yang kacau dan kurang toleran akan mengganggu ketenangan jiwa, lingkungan yang sibuk dan menentang aktifitas akan mengurangi istirahat. Keadaan lingkungan eksternal semacam itu sangat mempengaruhi kecepatan dan keterlibatan potensi-potensi pertumbuhan kepada individu. Apabila kondisi lingkungan eksternal adalah positif , maka pertumbuhan lebih cepata dan keterlibatan potensi-potensi akan lebih luas. [13]
6.    Masing-masing individu tumbuh menurut caranya sendiri yang unik
Tidak semua individu mengalami pertumbuhan dengan cara yang sama. Ini terbukti, bahwa beberapa ada yang tinggi, beberapa yang lain yang pendek. Ada yang gemuk dan ada pula yang kurus, ada yang putih dan ada yang hitam, dan ada yang tampan dan ada pula yang kurang tampan dan sebagainya.
Keunikan pertumbuhan pada masing-masing individu itu antara lain disebabkan oleh :
a.     Perbedaan kondisi lingkungan internal
b.    Perbedaan kondisi lingkungan eksternal
c.     Perbedaan materi herediter ( turun temurun)
d.   Perbedaan aktivitas
e.     Perbedaan kondisi fisiologis seperti cacat fisik,
f.  Perbedaan usia
g.    Perbedaan jenis kelamin
h.    Perbedaan hasil belajar
7.    Pertumbuhan adalah kompleks, dan semu aspeknya saling berhubungan
Banyak kegagalan dialami oleh para ahli dalam menemukan hubungan timbal balik dalam pertumbuhan individu yang disebabkan karena pertumbuhan sendiri merupakan suatu proses yang kompleks, sedangkan berbagai aspek yang menunjang pertumbuhan itu saling berhubungan. Kita takkan mungkin mengenal anak secara fisik tanpa  dibarengi pengenalan tentang apa yang dipikir dan dirasakan oleh anak. Sama halnya kita takkan mungkin perkembangan mental anak tanpa mengenal jasmani dan kebutuhan anak. Sebagai gambaran, terdapat hubungan yang sangat erat antara penyesuaian anak disekolah dengan perangai emosinya ,kesehatanjasmani,dan kapasitas mentalnya.[14]





BAB III
PENUTUP

A.  Kesimpulan
Dari makalah ini kami dapat menyimpulkan :
1.    Pertumbuhan mengandung arti adanya perubahan dalam ukuran atau fungsi-fungsi mental, dalam peristiwa pertumbuhan akan tampak adanya penambahan jumlah atau ukuran dari hal-hal yang telah ada. Sedangkan perkembangan itu adalah suatu perubahan, perubahan kearah yang lebih maju dan lebih dewasa. Secara teknis, perubahan tersebut biasanya disebut proses.
2.    Aspek-aspek yang mempengaruhi pertumbuhan adalah anak sebagai keseluruhan, umur mental anak mempengaruhi pertumbuhannya, permasalahan tingkah laku sering berhubungan dengan pola-pola pertumbuhan, penyesuaian pribadi dan sosial mencerminkan dinamika pertumbuhan.
3.    Hukum-hukum pertumbuhan yaitu pertumbuhan itu kuantitif dan kualitatif, pertumbuhan itu berkesinambungan dan teratur, tempo pertumbuhan adalah tidak sama, taraf perkembangan berbagai aspek pertumbuhan adalah berbeda-beda, kecepatan serta pola pertumbuhan didomifikasi oleh kondisi-kondisi didalam dan diluar badan, masing-masing individu tumbuh menurut caranya sendiri yang unik, pertumbuhan adalah kompleks dan semua aspeknya saling berhubungan.

B.  Saran







DAFTAR PUSTAKA

Dalyono M. 2005. Psikologi Pendidikan. PT. Rineka Cipta : Jakarta
Djaali H. 2009. Psikologi Pendidikan. Cet. 4. PT. Bumi Aksara : Jakarta.
Desmita. 2009. Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Cet. I. PT. Remaja Rosda Karya : Bandung.
Fauzi H. Ahmad. 2008. Psikologi Umum. Cet. 4. PT. Pustaka Setia : Bandung.
Suryabrata Sumadi. 2006. Psikologi Pendidikan. PT. Rajagrafindo Persada : Jakarta.







[1] H. Djaali, Psikologi Pendidikan, PT Bumiaksara, Jakarta, cet. Keempat, 2009, hal. 16.
[2] Desmita, Psikologi Perkembangan Peserta Didik, PT  Remaja Rosdakarya, Bandung, cet. Pertama, 2009, hal. 10.
[3] H.Ahmad Fauzi, Psikologi Umum, Pustaka Setia, Bandung, cet, Keempat, 2008, hal. 72.
[4] Desmita, Lo. Cit . Hal. 10.
[5] M. Dalyono, Psikologi Pendidikan, PT Rineka Cipta, Jakarta, 2005, hal. 78-79.
[6] Desmita, Psikologi Perkembangan Peserta Didik, PT  Remaja Rosdakarya, Bandung cet. Pertama, 2009, hal. 9. 
[7] Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, PT Rajagrafindo Persada, Jakarta, 2006, hal. 170.
[8]H. Djaali, Op. Cit. Hal. 21.
[9] Ibid, M. Dalyono. Hal. 72-73
[10] Ibid, hal. 73-74.
[11] Ibid, hal. 68.
[12] Ibid, hal. 69.
[13] Ibid, hal. 70-71
[14] Ibid, hal. 71-72.